-->

Senin, 10 Januari 2011

Kista & Kanker Ovarium

A.KISTA OVARIUM

1.Pengertian
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur (ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang terbentuk dari lapisan terluar ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari kista ini. Dengan deteksi dini, lewat papsmears setahun sekali, dan juga USG, kita dapat melihat kemungkinan adanya kelainan pada organ produksi wanita.
Berikut gambar .1 perbandingan antara ovarium normal dengan ovarium yang terjangkit kista.

2.Penyebab
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.

Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista.

Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid.

3.Gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. .

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. 

Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:
•    Perut terasa penuh, berat, kembung
•    Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
•    Haid tidak teratur
•    Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
•    Nyeri sanggama
•    Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:
•    Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
•    Nyeri bersamaan dengan demam
•    Rasa ingin muntah.

4.Jenis –jenis  Kista Ovarium

•  Kista fungsional

Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional:     

Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid. 

Kista korpus luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

Kista dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.
5.Komplikasi
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter.

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
B.KANKER OVARIUM

1.Pengertian
Kanker ovarium adalah kanker di urutan kedelapan yang paling banyak menyerang wanita dan menjadi penyebab kematian nomor 5. Kanker ovarium juga disebut sebagai silent killer atau pembunuh bisu.
Hal ini karena kanker ini menjangkiti wanita tanpa disadari di tahap awal dan ketika terdeteksi, kanker sudah berada di stadium lanjut yang mematikan.
Kanker ovarium adalah suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat. Bahkan dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam 1 tahun saja.

Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.

Gambar .2 Kanker pada ovarium

Tumor  malignan pada ovarium terbagi menjadi 3 jenis sebagai berikut.
•    Tumor malignan epitel. Yaitu suatu bentuk tumor malignan ovarium yang terjadi di sel-sel epitel ovarium (sel-sel ovarium sebelah dalam). Tumor malignan epitel ini merupakan jumlah kasus terbanyak penyebab kanker ovarium (sekitar 90%).
•    Tumor malignan germinal. Yaitu suatu bentuk tumor malignan ovarium yang terjadi di sel-sel telur yang berada di dalam ovarium. Tumor malignan germinal ini menyebabkan kasus kanker ovarium sekitar 3%.
•    Tumor malignan stromal. Yaitu suatu bentuk tumor malignan ovarium yang terjadi di sel-sel jaringan ikat ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Tumor malignan stromal ini menyebabkan kasus kanker ovarium sekitar 6%.
2.Penyebab
Penyebab pasti dari kanker ovarium belum diketahui secara jelas. Hal yang jelas adalah rata-rata umur penderita yang 60 tahun; persentase kanker ovarium yang berhubungan dengan sejarah keluarga yang memiliki kanker (10-20%); dan mutasi (perubahan) pada gen-gen tertentu.

Wanita yang beresiko terkena kanker indung telur atau kanker ovarium biasanya berhubungan dengan kanker payudara. Ada hubungan keluarga sehingga disebut sindroma kanker payudara. Meski faktor keturunan berperan dalam terjadinya kanker ovarium, wanita yang tidak memiliki keluarga penderitra kanker ovarium dapat pula terkena penyakit kanker ini. Selain faktor keturunan, penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui sampai saat ini.

Siapa yang berisiko, beberapa literatur menyebutkan, kanker ovarium dapat menyerang wanita usia muda hingga tua. Kasus penderita kanker ovarium termuda yang ditemui berusia 8 tahun. Jadi kanker ovarium ini tidak pandang usia. Wanita yang berisiko menderita kanker ovarium biasanya wanita yang mengalami kesulitan memiliki anak, wanita yang tidak memiliki anak dan wanita yang mendapat pemicu ovulasi (terapi hormon).

Jika ditemukan suatu kantung tak biasa di ovarium bukan berarti Anda langsung divonis menderita kanker ovarium. Ada jenis kista di ovarium yang berkaitan dengan siklus menstruasi yang lebih dikenal dengan nama kista fungsional. Untuk memastikannya, kista fungsional dapat dilihat dengan pemeriksaan USG.

Pemeriksaan itu akan memperlihatkan kantung dengan ruangan tunggal yang hanya berisi cairan. Umumnya kista ovarium fungsional akan menyusut dengan sendirinya dalam waktu 1-3 bulan. Ini dapat dilihat dengan pemeriksaan USG kembali untuk memastikan apakah ukuran kista sudah mengecil atau bahkan lenyap sama sekali. Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas. Bersifat jinak bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak, kista ini dapat berubah menjadi ganas. Sayangnya sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab perubaha n sifat tersebut.

Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat-sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fungsional yang hanya terisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.

Adanya kanker pada daerah indung telur akan mengganggu kesuburan. Namun bila berupa kista, masih ada harapan wanita tersebut tetap memiliki anak jika kistanya sudah dapat diatasi dengan baik. kanker yang sudah memasuki stadium lanjut, dapat menyerang organ-organ tubuh lainnya seperti usus (yang paling sering) dan paru-paru. Risiko kematian akan semakin besar.

Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering terjadi karena letak ovarium berada di dalam rongga panggul sehingga tidak terlihat dari luar. Biasanya kanker ovarium ini dideteksi lewat pemeriksaan dalam. Bila kistanya sudah membesar maka akan teraba ada benjolan. Jika dokter menemukan kista, maka selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG) untuk memastikan apakah ada tanda-tanda kanker atau tidak.

3.Gejala
Gejala kanker ovarium tidak spesifik dan lebih mirip gejala-gejala umum seperti gejala gangguan pencernaan atau kandung kemih. Seorang wanita dengan kanker ovarium dapat didiagnosis dengan cara membandingkan dengan kondisi lain sebelum akhirnya memahami dia menderita kanker.
Kunci utama untuk memahami kanker ovarium adalah tanda-tanda dan gejala yang terus memburuk. Gejala tersebut meliputi gangguan pencernaan, yang cenderung untuk datang dan hilang atau terjadi dalam situasi tertentu atau setelah makan makanan tertentu. Kanker ovarium, biasanya fluktuatif, konstan, dan secara bertahap memburuk.

Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan kanker ovarium lebih mungkin dibandingkan perempuan lain untuk secara konsisten mengalami gejala berikut:
* Tekanan pada perut, merasa kenyang, bengkak atau kembung
* Urinary urgensi
* Rasa tidak nyaman atau sakit panggul
Tambahan tanda-tanda dan gejala bahwa wanita mengidap kanker ovarium antara lain:
* Mual
* Sembelit
* Sering buang air kecil
* Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
* Peningkatan ketebalan perut atau pakaian ketat pas di pinggang Anda
* Sakit saat hubungan seksual (dispareunia)
* Kekurangan energi
* Punggung sakit
* Perubahan menstruasi

Gangguan menstruasi terjadi ketika tumor menyerang hormon. Gejala lainnya, kadang perut terasa begah, kembung dan merasa tidak nyaman. Bila stadium berlanjut, maka gejala selanjutnya selain perut membesar akan terasa ada benjolan di perut ketika diraba, nyeri panggul, gangguan buang air besar atau buang air kecil akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing.

4.Stadium Kanker Ovarium
Stadium/ tahapan kanker ovarium terdiri atas 4 stadium berikut ini.
•    Kanker ovarium stadium I. Yaitu kanker ovarium yang sel-sel kankernya belum menyebar ke tempat lain dan hanya sebatas sel dan jaringan ovarium saja, baik 1 bagian ovarium (stadium IA) maupun 2 bagian ovarium (kiri dan kanan= stadium IB)
•    Kanker ovarium stadium II. Yaitu kanker ovarium yang sel-sel kankernya sudah menyebar di daerah panggul. Baik itu ke rahim dan tuba fallopi (stadium IIA); ke daerah di panggul (stadium IIB);  ataupun yang sudah melibatkan pembentukan kapsul (stadium IIC)
•    Kanker ovarium stadium III. Yaitu kanker ovarium yang sudah menyebar ke daerah perut dan juga kelenjar getah bening daerah panggul.
•    Kanker ovarium stadium IV. Yaitu kanker ovarium yang paling parah. Di stadium ini sel-sel kanker sudah menyebar ke hati, limpa, dan berbagai organ-organ yang jauh dari ovarium.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/penyebab-kanker-ovarium.htm
http://obat-penyakit.com/kanker-ovarium.html
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=123697
http://info-medis.blogspot.com/2008/12/kista-ovarium.html
http://trilestari.staff.umm.ac.id
http://www.ezcobar.com/dokter-online/dokter15/index.php?option=com_content&view=article&id=604:kista-ovarium&catid=41:ibu-a-anak&Itemid=55
http://fordearest.wetpaint.com/page/Kista+Ovarium

Compiled by: 
ALDO CANDRA BME UNAIR '09


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan tanggapan/komentar anda dikotak komentar dibawah ini, mohon tidak melakukan spam dalam komentar.

 
Iklan Jawa Pos | Toyota Insurance | Trainingsgerate