Nanofiber PLGA (Poly Lactid co Glicolic Acid) dengan Coating Kitosan sebagai Kandidat Pembuluh Darah - Kontingen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akhirnya berhasil menduduki juara kedua, di bawah ITS, pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke 26 di Mataram. Pasalnya, di lomba itu Unair hanya bermodal 10 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tetapi dengan keterbatasan itu, mereka justru berhasil mendulang enam emas, dua perak, dua perunggu dan satu presentasi favorit.
Enam medali emas diraih dari empat presentasi karya tulis, dan dua lomba poster. Presentasi PKM yang meraih emas masing, masing berjudul “Pemanfaatan Ekstrak Sea Cucumber Terhadap Ekspresi Fibroblast Growt Factor-2 (FGF-2) dan Jumlah Sel Fibroblas pada Luka Pasca Pencabutan Gigi” atas nama Anang Dwi Permana Dkk.
Kemudian
“Nanofiber PLGA (Poly Lactid co Glicolic Acid) dengan Coating Kitosan sebagai Kandidat Pembuluh Darah” oleh Dita Ayu Mayasari dkk.
”Revitalisasi Peran Karang Taruna sebagai Komunitas Penggerak Antimadat dan Seks Bebas (KOMPAS) Remaja di Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya” oleh Dedik Sulistiawan Dkk. Serta “BORJAISE – Borak Jauh Ibu Senang” oleh M Al-Risqi Dharma Fauzi dkk.
Sedangkan dua emas yang lain dari lomba poster, yakni ”Sintesis dan Uji Bioaktivitas Senyawa Kimia Anti Tubercolosis (TBC) pada Spons Petrosia Alfiasi dari Perairan Selat Makassar” oleh Efinda Putri dkk. Dan ”Komersialisasi Testis Sapi dalam Pembuatan Hormon Metiltestosteron yang Diperkaya dengan Ekstrak Daun Meniran untuk Jantanisasi Ikan Nila” oleh Yeni Meitasari dkk.
Tim pendamping kemahasiswaan Unair Ganden Supriyanto mengatakan, prestasi ini diraih berkat keseriusan tim dosen pembina, mahasiswa, dan universitas dalam mempersiapkan materi penelitian hingga sampai di pimnas.
Pasca Pimnas tahun 2012, pihaknya langsung berbenah mempelajari semua kelemahan dan berusaha meningkatkan kualitas berkaitan dengan pemilihan substansi materi dan penelitiannya hingga mencapai hampir 300 judul makalah yang didanai Dikti.
“Talangan dana universitas ketika dana Dikti belum turun, punya peranan sangat penting. Lalu kerjasama dengan BEM, tim pembimbing tak kenal lelah melakukan langkah-langkah komprehensif peningkatan kualitas, pemilihan topik aktual dan agar jangan sampai proposal salah langkah. Jadi kuncinya adalah kebersamaan,” kata dosen FST Unair itu.
Ditambahkan Eduardus Bimo Aksono, TPKU Unair yang lain, keberhasilan masuk dua besar pimnas ini berkat benar-benar diarahkan pada ahli-ahli yang berkompetensi secara keilmuan. Selain itu dalam proses Unair juga melakukan apapun yang juga dilakukan Dikti, misalnya melaksanakan monev (Monitor dan evaluasi) tingkat lokal untuk menyaring sekaligus menguji proposal dari mahasiswa.
”Kami melupakan pesimis tahun-tahun yang lalu, karena Pimnas Unair ini sudah berada di jalur yang benar, tinggal meningkatkan kualitas saja,”tukasnya.
Original post by http://surabaya.tribunnews.com/ Penulis: Musahadah Editor: Adi Agus Santoso
Re-Posted by Shindu Ramandita
Selamat dan sukses kepada saudara-saudari Dita Ayu Mayasari, Agresta Afianti Ifada, Ova Oktavina, Zahrina Mardina, dan Riki Siswanto atas prestasi yang telah diukir untuk Teknobiomedik dan semoga kesuksesan selalu menemani langkah dan cita-cita anda semua. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan tanggapan/komentar anda dikotak komentar dibawah ini, mohon tidak melakukan spam dalam komentar.