Tujuan utama penjahitan luka yaitu untuk merapatkan luka yang terbuka agar mempercepat proses penyembuhan bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk mencegah infeksi. Dengan merapatkan kembali jaringan kulit yang terputus maka sel sel darah akan membentuk bekuan darah yang diikuti dengan pembentukan jaringan kulit baru. Proses ini akan mengurangi terjadinya perdarahan dan mempercepat penyembuhan luka. Penjahitan luka juga akan mengurangi terjadinya infeksi dan mencegah terbentuknya jaringan parut yang lebar.
Bagaimana proses penjahitan luka?
Saat tiba di rumah sakit, dokter akan membersihkan luka pasien dengan larutan aseptik hingga bersih sekali. Benda tak dikenal dan kotoran yang rawan menghambat penyembuhan luka juga akan dibuang. Proses tersebut memang sakit sekali rasanya, tetapi ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan gangguan terhadap proses penyembuhan luka pada pasien.
Sebelum dilakukan penjahitan pada pasien, pasien dipindahkan menuju meja operasi dan terlentang di bawah lampu yang terang sekali. Untuk luka yang kecil dan terlokalisir maka diberikan pembiusan lokal pada daerah luka, tetapi apabila luka besar dan tersebar maka diberikan pembiusan umum. Pembiusan ini akan membuang rasa sakit ketika proses penjahitan.
Kemudian dilakukan penjahitan luka dengan benang yang pas dengan lokasi dan jenis luka yang ada. Bila luka terlalu dalam dan parah, maka dilakukan dua kali penjahitan yakni penjahitan dalam dan luar. Penjahitan dalam berfungsi untuk mencegah terbentuknya rongga dibawah kulit yang berpotensi menyumbat penyembuhan luka. Benang yang digunakan untuk penjahitan dalam yaitu benang yang diserap tubuh, sementara pada penjahitan bagian luar digunakan benang sutera yang tidak diserap.
Tidak seperti pada penjahitan dalam, penjahitan di luar memerlukan perhatian khusus, sebab nanti akan menentukan bentuk luka setelah proses penyembuhan pada lokasi luka. Penjahitan dilakukan dengan memperhatikan garis garis lipatan kulit pasien. Penggunaan ukuran benang pun disesuaikan dengan lokasi luka dan ketebalan kulit pada daerah luka.
Setelah proses penjahitan selesai, selanjutnya dilakukan pentutupan luka dengan kasa obat yang kemudian ditutup dengan kasa steril dan direkatkan dengan plester.
Apa yang anda harus perhatikan setelah penjahitan luka?
Jangan sampai luka mengalami kebasahan atau terkena air. Usahakan saat mandi anda hanya membersihkan daerah di sekitar luka tanpa membasahi luka atau kasa penutup luka anda.
Kedua, jangan mengotori luka anda. Jaga luka anda tetap bersih selama proses penyembuhan. Jika kotor maka infeksi akan mudah masuk dan jahitan luka akan rusak. Bila ini terjadi maka akan dilakukan penjahitan ulang dan sudah barang tentu selain tambahan biaya lagi, setelah sembuh jaringan parut yang ditinggalkan akan lebih besar lagi. Gawat bukan???
Selama masa penyembuhan, makanlah makanan yang banyak mengandung protein dan vitamin guna membantu proses pembentukan jaringan baru pada tubuh.
Kapan jahitan sebaiknya dibuka?
Pada luka yang berada di daerah yang banyak mengandung pembuluh darah seperti kepala dan wajah, jahitan bisa dibuka setelah hari ke-5. Untuk daerah lengan atas dan tubuh, jahitan dibuka pada hari ke-7. Untuk daerah kaki, jahitan baru dibuka setelah hari ke-10. Dibutuhkan waktu lebih panjang dari biasanya tergantung dari kondisi luka dan keadaan pasien tersebut apakah parah atau tidak. Pembukaan jahitan sebaiknya dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan yang terlatih dan berpengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan tanggapan/komentar anda dikotak komentar dibawah ini, mohon tidak melakukan spam dalam komentar.